Sabtu, 19 Juni 2014.
Waktu menunjukkan pukul 15.15 WIB saat aku Whatsapp si Pebi terkait urusan pakaian. Pebi tiba-tiba bertanya bagaimana kalau bukber saja sekalian dan langsung kuiyakan. Aku usul ke Bebek Renon di Jalan Veteran arah Tanah Kusir, Bintaro saja yang baru buka sebelum bulan puasa. Sore itu ada Banu yang sedang mencari kost dan nebeng di tempatku dari Jumat malam. Akhirnya berangkatlah aku, Pebi dan Banu ke Bebek Renon sekitar pukul 16.30 WIB. Jalanan ternyata macet banget dan kami tempuh selama 1 jam lebih dengan taksi.
Bukber kali ini merupakan bukber nonresmi dari kantor perdanaku di bulan puasa ini. Beberapa tahun ini aku agak malas ikut bukber jika bukan yang resmi atau benar-benar memang harus kuhadiri. Lalu ngapain dong kok kali ini mau bukber? Sudah tertarik dengan Bebek Renon sejak pertama kali lihat baru buka, apalagi saat lihat tweet Pak Bondan yang bilang di sini MAKNYOS. Karena sudah menjelang azan maghrib dan banyak meja yang sudah dipesan, maka kami dapat tempat berupa sofa dan meja semacam tempat menunggu di ruang khusus yang sudah dipesan oleh sebuah keluarga.
Kami menjadi semacam penonton keluarga tersebut yang sepertinya dapat layanan VIP. Bisa menyeduh teh, ada charger ponsel, ada bel untuk memanggil pelayanan. -____-”
Ini daftar makanan yang ada di Bebek Renon.
Daftar minuman dan makanan pendamping:
Kami memilih 3 menu yang berbeda. Saya pesan dada bebek bakar peking, tahu tempe goreng bumbu, dan teh panas. Bebek bakar peking yang kumakan rasanya manis tapi tidak terlalu manis, dagingnya empuk, kulitnya tebal, rulangnya lunak, bau bebeknya tidak tercium. Bumbunya juga meresap dan terasa banget. Urapnya enak tapi terlalu sedikit porsinya. Sambal koreknya enak, pedasnya nampol.
Tempe tahunya juga enak walau penyajiannya kurang menarik. Tahunya empuk. Dan aku lebih suka sambal tempe tahunya daripada sambal koreknya.
Pebi makan paket nasi + bebek goreng kampung plus urap dan teh hangat. Kata Pebi, bebek gorengnya enak tapi bau bebeknya sedikit masih ada.
Dan Banu pesan paket nasi + bebek goreng peking plus urap, dan es teh. Sebenarnya menu pilihan Pebi dan Banu tertukar, tapi karena sudah terlanjur ya sudahlah. Menurut Banu, bebeknya enak, bukan tipe bebek yang enak hanya sesaat dan harus dimakan segera saat baru disajikan seperti bebek yang sudah punya franchise di mana-mana itu.
Tersedi juga meja outdoor di dekat pintu masuk jika kita ingin menikmati udara bebas dan sedikit suara kendaraan macet yang mungkin terjadi di jalan.
Interior di ruang VIP cukup menarik dan warnanya segar. Ruang musala si sini bisa menampung jamaah sekitar 8 orang dengan 1 sarung dan sekitar 3 pasang mukena yang disediakan. Tersedia 1 toilet pria dan 1 toilet wanita serta 1 wastafel dengan sabun cuci tangan yang aromanya terlalu kuat.
Dengan rasa yang maknyos dan harga yang cukup terjangkau untuk seporsi di kisaran Rp30.000,00, semoga bebek renon ini bisa menjadi pilihan kuliner yang bakal bertahan lama karena letaknya di pusat kemacetan Bintaro. Atau bisa juga dijadikan tempat singgah dan menunggu jalan agak lengang jika kita terjebak macet di sekitar Tanah Kusir. Parkiran luas, meja makannya juga cukup banyak.
Kenyang dan puas di Bebek Renon, Jalan RC Veteran nomor 38, seberang bekas SPBU Petronas,Tanah Kusir, Bintaro. Telepon Instagram: @bebekrenon