Laughter and tears are both responses to frustration and exhaustion. I myself prefer to laugh, since there is less cleaning up to do afterward
US novelist (1922 – 2007)
Laughter and tears are both responses to frustration and exhaustion. I myself prefer to laugh, since there is less cleaning up to do afterward
Masculinity is not something given to you, but something you gain
Jangan salah paham pada orang yang baik kepada kita, kadang kita yang terlalu GR
Komunikasi adalah kunci
Ini tentang transformasi penampilan seorang cowok asal Manado. Dulu pas awal kuliah sih terlihat putih banget dibanding yang lain dengan penampilan masih lugu gitu. Look at his hair and face.
Tapi seiring berjalannya waktu dan pergaulan di ibu kota, secara sudah jadi anak gaul SeVel juga ya, then he becomes more edgy and high fashioned.
Mewarnai rambut, agak manjangin rambut dibanding saat awal-awal kuliah, badan lebih bagus, lebih sesuatu gitu lah di tahun ke-dua kuliah….
Follow aja twitter dia @komodocoy dan makasih ya jadi hiburan di saat-saat galau tengah malam selama ini. Pesanku sih semoga kamu gak insomnia lagi dan bisa tidur lebih teratur, juga makin cakep ya kalau kita bertemu nanti
Sudah hampir 2 tahun ternyata kuliah dan di penghujung bulan ini harus berakahir sudah masa indah saat bersama kita. Banyak kenangan, cerita, foto dan kegialaan bersama dan inilah beberapa potong penggalan kisah bersama Emak @finyuunn dan Nenek @niong yang mana menjadi partner in crime selama kuliah.
Aku dan emak sudah kenal sejak jaman MiRC di room #squall. Emak dulu pakai nick “pingme” dan eksis gila gitu di dunia percetingan. Kita juga sudah berteman di prenster dan pesbuk sebelum ketemu pas kuliah. Pernah sih ketemu emak dan nenek langsung dulu pas mereka nengok Mak Dada lahiran di Cirebon sekitar awal Desember 2008. Tapi aku cuma ingat emak dan lupa kalau disitu ada nenek juga.
kalau ditanya foto siapa yang paling banyak memenuhi memoriku selama kuliah ya tidak lain dan tidak bukan adalah foto emak dan nenek. Setiap ketemu gak di kampus gak di warung, di jalan, di mana-mana selalu deh first thing to do is potoh-potoh. Pas awal-awal ketemu di kampus juga langsung aja gitu foto di air mancur, di jalan pulang walau di tengah perkampungan, di mana saja lah.
Dari foto khas yang sok manis, foto ku paksa jadi editorial, sampai foto ala kemesraan terlarang kayak di atas. ya maklum ya mereka gantian galau gitu jadi somehow butuh kasih sayang yang saling menguatkan
Kelakuan emak kalau lagi nunggu kuliah, serasa pemotretan dengan puluhan frame khusus buat dia seorang…. Dan pasti bawel yang ini gelap, yang ini anuku begini yang itu anunya begitu tapi tetep ku simpan dan foto di atas itulah salah satu hasilnya
Kalau ini peristiwa pas emak sakit di tengah malam sekitar Maret 2010 jadi aku dan nenek nganterin dia ke RS Sari Asih di Ciledug…. Walau dalam keadaan darurat tapi kudu foto-foto teteup…
Kalau pose ini pas habis nonton pertandingan badminton antar kelas sekitar bulan Oktober 2011. Harusnya sih emak main tapi karena lawan WO jadi dia menang aja gitu meski secara keseluruhan kelas #akunnista kalah.
Pokoknya kalau ada kamera walaupun moodnya agak buruk tetap maksimal lah foto-fotonya emak dan nenek. Mungkin suatu saat nanti kalau sudah agak lupa wajah maupun kelakuan masa muda mereka, hanya dengan melihat kamera aku jadi ingat bentuk mereka. #Dikeplak
Acara pernikahan tentunya membutuhkan banyak sekali persiapan dari A sampai Z lanjut lagi ke AZ sampai ZA. Apalagi kalau acara tersebut diadakan tanpa bantuan EO, pffttt pasti bakal lebih rempong dan bikin stres, walaupun acara tersebut pasti persiapannya juga dibantu teman dan keluarga dekat. Salah satu hal penting yang sering bikin pusing mempelai adalah souvenir pernikahan.Yup, suvenir rempong cyiiinn. Dengan budget yang ada bagaimana bisa mendapat suvenir yang sesuai harapan model, bentuk, warna, fungsi, belum lagi pikiran tentang kemewahan suvenir tersebut dan bagaimana agar suvenir tersebut mengingatkan orang akan suatu pernikahan.
Tempat yang menjual suvenir pernikahan yang terkenal dan lumayan lengkap dengan harga terjangkau bagi kebanyakan kalangan adalah Pasar Jatinegara di Jakarta Timur. Pasar ini dapat dijangkau dengan menggunakan busway arah Kampung Melayu yakni berhenti langsung di halte Jatinegara sesuai pengalamanku kemarin atau naik angkot dari terminal Senen tapi lupa nomor angkotnya, juga dekat dengan stasiun Jatinegara kok kalau mau naik kereta. Tempat jualan suvenir pernikahan di pasar ini ada di basement. Ada begitu banyak pilihan suvenir dengan harga yang lebih murah tentunya dibanding harga yang ada di pasar-pasar lain terutama di luar Jakarta atau luar Jawa (soalnya beberapa treman dari luar Jawa membeli suvenir di pasar ini juga lho). Soal kualitas barang, kita bisa memilih langsung dan membanding-bandingkan antara toko satu dengan toko yang lain.
Ini langkah-langkahnya:
1. Lihat beberapa toko secara sekilas
2. Tanyakan jenis suvenir apa saja yang tersedia
3. Tanyakan harga suvenir-suvenir yang ada dan harga suvenir yang kita inginkan. Harga suvenir itu per 100 buah dan memang tidak dijual secara satuan.
4. Tawar dengan sikap yang bakal membuat penjual mengasihani kita.
5. Setelah itu pergi saja dulu agar bisa membandingkan dengan harga di toko lain. Jangan sungkan melakukan hal ini karena beda 50, 100 atau 200 rupiah lumayan lho dikali jumlah suvenir yang akan kita beli yang bisa mencapai ratusan bahkan ribuan.
6. Lihat suvenir di toko lain yang sepertinya menarik dan bakal menyediakan suvenir sesuai kebutuhan kita.
7. Lakukan langkah 2 sampai dengan 5 sampai kita yakin benar dengan suvenir yang kita kehendaki juga kualitas dan harganya cocok.
8. Setelah mendapat harga yang kita kehendaki per seratus buah suvenir dan didapat harga dari total dari suvenir jangan lupa untuk meminta diskon lagi, diskon beberapa puluh ribu rupiah dari total pembelian lumayan lho buat ongkos naik taksi atau angkot.
Berikut beberapa macam suvenir yang tersedia di Pasar Jatinegara dan harganya per akhir November 2011 ini tetapi ingat tidak dijual satuan ya dan untuk tulisan nama mempelai dikenakan biaya tambahan dari 100-500 rupiah tergantung jenis souvenir dan toko dan suvenir bisa diambil lengkap sekitar 1-2 minggu setelah pemesanan.
1. Bross
Harganya mulai sekitar 1.200 perbuah (sebelum ditawar), ada yang model kupu-kupu, bunga semanggi, kumbang, bunga mawar, kumbang, capung dengan warna keemasan, warna warni dan sudah dikemasi dalam kota cantik dengan tutup transparan.
2. Dompet Koin
3. Gelas dan toples
4. Gunting kuku
Harga cermin lengkap sekitar Rp2.800 dengan pelbagai warna dan bentuk yang lucu-lucu
6. Kalender
7. Kipas
8. Kue handuk
9. Lilin aroma terapi
10. Sapu tangan
11. Tasbih
Tasbih lupa harganya berapa dan gak sempat nyatat emang, tapi lucu-lucu kan dan warnanya juga menarik, ada yang tasbih 33, 99. Biar souvenirnya lebih Islami gt…
13. Tempat Tisue
Tempat tisue biasa polos harganya sekitar Rp2.600, sedang yang bordiran bisa lima ribu keatas. Banyak deh jenis tempat tisue yang dihadirkan.
Ada juga kotak untuk hantaran saat lamaran dengan berbagai ukuran, bentuk, warna, dan model dari yang pakai tutup, gak pakai tutup dan variasi harga.
~~~~~Selamat berburu souvenir pernikahan~~~~~~
*) Berdasarkan pengamatan ke Pasar Jatinegara bersama teman yang mencari suvenir kemarin, bisa saja terjadi kekeliruan, ketidaksamaan, atau perubahan harga juga informasi yang kurang lengkap.
Aku sebenarnya suka memasak sendiri, tetapi berhubung peralatannya tidak memadai jadi paling sering cuma memasak nasi.
Memasak nasi paling gampang jelas dengan rice cooker, dengan takaran beras dan air sudah ada standarnya.
Nah, kalau memasak nasi, aku suka memakai agar-agar sebagai bumbunya.
Mau masak beras merah atau beras biasa, dengan menambahkan agar-agar secukupnya kita akan mendapatkan nasi yang lebih pulen, harum, dan relatif tidak mengering jika dibiarkan berada dalam rice cooker.
Butuh berapa banyak agara-agar dalam memasak beras?? Sesuai selera saja sih kalau aku. Dengan setiap memasak nasi paling satu cup beras, maka satu bungkus agar-agar bisa dipakai 4-5 kali.
Warna agar-agar yang dipakai juga terserah, cuma tergantung bakat dan minat, seringnya sih agar-agar putih biar netral. tapi aku suka sih nyampur agar-agar yang ada warna apa ya ku pakai.
Kalau memasak beras merah sih gak ngaruh mau pakai agar-agar warna apa karena hasilnya akan tetap coklat kemerahan.
Tetapi kalau memasak beras putih, bakal ada perubahan warna jika kita memberi agar-agar tidak warna putih.
Part 1
Kisah ini dimulai ketika rencananya jumat siang, 29 Juli 2011, si nenek ngajak diriku dan emak beli netbuk ke Ratu Plasa.
Disepakatilah kita naik transbintaro yang jam 14.00 dengan pertimbangan kalau naik taksi pasti mahal, kalau naik kopaja dan angkot panas-panasan dan yang pasti macetcetcet dimana-mana.
Berangkatlah kita jam 13.45 karena harus nunggu si emak yang makeup an mbuh apa jadi lama gt, tapi untung gak telat walau terburu-buru mepet busnya mau berangkat.
Penumpang-penumpang lain sepertinya hanya memperhatikan tingkah kita yang ketawa-ketawa liar dan ngobrol sana-sini dengan kencang
Dannnnnnn seperti perkiraan, sejak keluar tol di Arteri Pondok Indah macetnya ciiinnnnn… Walau macet kita mah makin gak jelas cerita sana-sini melanjutkan tema awal yang makin seru sambil pura-pura menikmati macet.
Jam 15.30an kita sampailah di RaPlas dan langsung ke lantai 3 dimana harus mencari netbuk dengan spesifikasi utama penampilan warna ungu, embuh merk dan spek lainnya apa pokoknya syarat utama kudu warna ungu tua atau muda yang penting dominan ungu.
Muter-muterlah dari 1 toko ke toko lain sembari tanya-tanya harga printer yang mana nenek dan emak ternyata sama-sama mau beli printer juga.. (helloooooo… kuliah sudah hampir 5 cawu, dan tinggal 1 cawu lagi baru beli printer buat ngerjain Tugas Akhir aja gt… )
DIputuskanlah beli Netbook Netbook Asus Eee PC 1015 PW
Ujug-ujug jam 19.45an ada bus datang dengan kecepatan tinggi dan gak mau berhenti di depan kita dan malah berhenti di tempat awal kita menunggu yang mana juga sudah diserbu massa. Kiyayalan dan berlari0larilah kita membawa printer dan netbook itu secepat-cepatnya daripada gak kebagian dan kudu naik taksi ditengah kemacetan yang gila banget gitu.
Syukurlah kita dapat tempat duduk dan ternyata penumpangnya gak terlalu penuh dan busnya juga berhenti beberapa menit kok Ngos-ngosanlah kita di dalam bus kayak abis dikejar satpol PP yang merazia Taman Lawang…
Berjalanlah bus ditengah kemacetan dan kita mulai lagi ngobrol gak jelas dan ngakak-ngakak ditengah para penumpang lain yang telah lelah bekerja seharian
Pokoknya setelah melewati macet padattttt akhirnya jam 9 lebih sampailah kita di Bintaro sektor 9 dan naik angkot deh kita ke kosan..
Part 2
Sabtu pagi dijadwalkan nenek mengembalikan semua barang dari kakek dong, kita menunggu report.
Tiba-tiba setelah malam pada saat aku tanya siapa yang mau ke CheeseCake Factory Bintaro dapat info kalau nenek gak jadi balikin barang, lha kok malah berenang ma kakek lanjut jalan atau kencan atau apalah namanya #nguing-nguing
*ngakak guling guling lah aku mendengar kabar itu dari emak*
Akhirnya aku dan emak saja yang berangkat ke CCF yang baru ubuka di Bintaro itu.
Awalnya aku pengen naik becak saja, tapi susah ditawar ya naik angkot deh walau gak jauh.. Eh ternyata macetttttttt aja gitu jalannya, kayaknya karena ada semacam kompetisi ngedance remaja deket CCF deh…
Sampailah kita, disambut mas-mas bukain pintu. Yang ngelayani dan store managernya cowok semua (ihirrrr) dan banyak gitu, kayak banyakan pegawainya dibanding oengunjungnya
Tempatnya sih dari luar terlihat 2 lantai dan kayak enak, ternyata di dalam tempat duduk untuk makan disitu hanya ada 4 meja yang masing-masing bisa buat 4 orang.
Suasananya sih enak tapi ya kudu ngantri kayak kita tadi yang datang pada saat meja-mejanya penuh.
Pesanlah diriku Triple Cheesecake dan Hazelnut Icecream, emak pesen Vanila Cheesecake dan Earl Grey, dan nenek ternyata bukannya ngadain makan-makan karena berhasil kencan malah pesen Bluberry Cheesecake buat dibungkus.Triple Cheesecake nya enakkkkk deh… aku suka banget dibanding Vanila Cheesecakenya emak. Hazelnut icecream nya juga enak tapi aku gak terlalu suka.
Coba ada yang bayarin pasti aku betah nyemil semua menu disitu, walau sayang disitu cuma ada cake saja, belum ada makanan lain seperti spageti yang konon ada di CCF lain.
Dan setelah hampir sejam nongkrong dalam temaram yang nyaman gitu, keluarlah kita dengan membawa brosur dan pesanannya nenek. Macetnya makin parah aja ternyata dan tidak terlihat angkot, jadilah kita berjalan dulu beberapa puluh meter sebelum tiba-tiba ada angkot yang membawa kita merayap dalam kemacetan beberapa ratus meter.
Overall pelayanan di CCF Bintaro sih bagus dan cake nya enak, dekat pula dari kosan dan kampus, mas-mas yang ngelayanin juga lumayan bisa dinikmati dengan mata #penting #teteupmumpungbelumpuasa
Sabtu pagi ini (11062011) dijadwalkan kelasku dapat kuliah perdana hari sabtu dikarenakan waktu ujian yang tinggal seminggu lagi sedang masih ada 3 pertemuan yang tersisa.
Pak dosen nya biasa tepat waktu, jadi dengan keterburu-buruan seperti biasa apalagi sabtu kan harusnya leha-leha eh malah kuliah jadi gak sempat sarapan.
Beli gorengan dan aqua doang buat di kelas…
Semua sudah pada berkumpul.
Sudah jam 8 lebih tapi bapak belum juga datang.
Tunggu. Tunggu.
Jam 9 belum juga datang.
Ketua kelas sudah mencoba sms dan telepon tapi tidak ada tanggapan.
Akhirnya ketua kelas memutuskan untuk gak jadi kuliah saja dan menyampaikan LPJ uang kas dari bulan januari.
Eh ternyata saldo kas lumayan juga dan ketua kelas mengajak bagaiamana kalau kita makan-makan saja daripada cuma ke kampus gak jelas.
Kita putuskan makan di Waroeng Special Sambal “SS” Bintaro Sektor 3 yang mana ternyata baru buka jam 11.
Teng tong teng tong teng akhirnya ketua kelas survei lokasi dan sebagian menunggu manis dan gak jelas sesuka hati di gedung L.
Setelah menunggu 1,5 jam akhirnya kita meluncur ke SS dan jadi pengunjung pertama.
Kita putuskan budget untuk setiap orang maksimal 25rb.
Saat daftar pesanan dibagikan kita ribet sendiri, pada menghitung pesanan agar pas 25ribu tetapi terpuaskan secara maksimal.
Setelah ribet memilih, menimbang dan menghitung akhirnya 20 orang memesan berbagai menu yang ternyata harganya lumayan terjangkau.
Berikut sekilas tentang menu-menu di Waroeng Special Sambal “SS” Bintaro Sektor 3:
Porsi makanan di SS ini bisa dibilang kecil tapi pas lah. harga juga terjangka untuk mahasiswa. kalau soal rasa, sambalnya memang pedes-pedes gitu, lauk dan sayurnya sih lumayan lah daripada rasa di warteg yang setiap hari jadi makanan utama. Aku tadi pesen sambal terasi lombok ijo 1500, sambal goreng brambang 2500, udang goreng tepung 9000, telur dadar 4500 dan ca jamur 4000. Etapi gak tahu juga sih, menurut perasaan lidah dan tubuhku sepertinya masakannya mengandung penyedap rasa jadi mungkin kalau mau order kasih tahu saja agar yang kita pesan gak usah pakai penyedap rasa.
Over all sih acaranya hemat, rame, seru, dan kenyaaaaangggggg… dan budget 20 orang x @25 ribu cuma kelewatan 2.000 saja. Jarang-jarang bisa ngumpulin masa 20 dari 23 orang gitu.
ps: perutku mules-mules deh dari sore sampai tengah malam ini… -___-“